Ketum LIN Gus Robi dan Ketua DPD 16 Jatim Markat N.H: Pencopotan Kapolres Tuban Jawaban Tegas Terhadap Penyimpangan, Apresiasi Kapolda Jatim

Jawa Timur — Publik kembali dikejutkan oleh langkah tegas yang diambil aparat kepolisian. Dalam aksi cepat yang dinilai paling berani sepanjang tahun ini, Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto, dengan dukungan penuh Mabes Polri, resmi mencopot Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale. Pencopotan ini terkait dugaan kasus salah tangkap, permintaan setoran dari anggota, hingga pemangkasan anggaran operasional di tubuh Polres Tuban.

Keputusan mencopot Kapolres Tuban itu termuat dalam Surat Perintah bernomor Sprin/2611/XII/KEP/2025, ditandatangani langsung Kapolda Jatim pada 8 Desember 2025. Dokumen itu memuat fakta yang membuat publik terbelalak.

Dalam isi surat disebutkan:

“Laporan Hasil Penyelidikan Nomor: R/LHP-361/XII/2025/Paminal tanggal 8 Desember 2025 tentang adanya dugaan AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K. NRP 83061364 selaku Kapolres Tuban Polda Jawa Timur menekan anggota untuk setoran dalam jumlah besar dan memotong anggaran operasional Polres Tuban.”

 

Temuan ini menyulut gelombang reaksi dari masyarakat maupun organisasi pengawas independen, termasuk Lembaga Investigasi Negara (LIN).
Ketua Umum LIN, Gus Robi, bersama Ketua DPD LIN 16 Jawa Timur, Markat N.H, langsung menyampaikan apresiasi besar kepada Kapolda Jatim, jajaran Polda Jatim, dan Mabes Polri atas tindakan cepat, tegas, dan tanpa kompromi ini.

Gus Robi menilai langkah ini membuktikan bahwa Polri terus berbenah dan tidak ragu membersihkan jajarannya dari oknum yang diduga menyimpang.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolda Jatim dan Mabes Polri. Tindakan ini adalah bukti nyata bahwa Polri berdiri di sisi masyarakat, bukan di sisi penyimpangan,” tegas Gus Robi.

 

Sementara Markat N.H menyampaikan bahwa kasus di Polres Tuban sudah lama mencemaskan masyarakat. Menurutnya, pencopotan ini adalah langkah monumental.

“Kami mendukung penuh. Ini bukti bahwa laporan dan jeritan masyarakat didengar. Polda Jatim dan Mabes Polri telah menunjukkan keberanian luar biasa,” ujarnya.

 

Kasus dugaan salah tangkap dan praktik setoran di internal Polres Tuban sebelumnya sudah ramai diperdebatkan publik. Pencopotan Kapolres Tuban dianggap sebagai jawaban langsung atas keresahan masyarakat serta bukti bahwa penyimpangan tidak akan dibiarkan berkembang.

Tak hanya di Jawa Timur, warganet dari seluruh Indonesia turut mengapresiasi langkah cepat ini. Di berbagai platform media sosial, tagar terkait pencopotan Kapolres Tuban masuk jajaran top trending. Banyak warganet menyebut langkah ini sebagai “sejarah bersih-bersih Polri yang paling transparan.”

Dengan adanya tindakan tegas dari Kapolda Jatim dan dukungan penuh Mabes Polri, publik kini menaruh harapan baru bahwa reformasi internal kepolisian benar-benar berjalan dan tidak berhenti pada level bawah.

Berita ini viral di seluruh Indonesia, menjadi simbol bahwa institusi penegak hukum masih memiliki keberanian untuk membongkar penyimpangan internal demi mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *